Sabtu Seru Belajar Foto Produk Pakai Ponsel

Jadi, akhir maret lalu saya mengikuti smartphone photography workshop bareng Mbak Ariana di Depok. Sudah lama memang, ngintipin jadwal kelas Mbak Ariana. Nah, mumpung waktunya pas dan lokasinya masih sanggup diarungi pake gojek (walau ternyata lebih jauh dari yang saya bayangin) saya memutuskan untuk ikut kelasnya.
Acara workshop dimulai dengan cuap-cuap Mbak Ariana berbagi ilmu fotografinya yang dipelajarinya secara otodidak. Cara menyampaikan materinya ringan dan seru, tidak ada istilah-istilah jelimet yang berbau teknis kamera. Namanya juga pelatihan memanfaatkan ponsel, bukan kelas fotografi professional. Eits, tapi meski cuma bermodalkan ponsel bukan berarti hasil fotonya nggak maksimal. Asal perhatikan beberapa poin penting berikut ini:

Lighting
Pencahayaan penting banget buat menghasilkan foto yang cetar. Tentu paling bagus pakai sumber cahaya alami matahari. Kenali golden hour yang paling pas buat kamu, kalau Mbak Ariana sih paling oke jam 10.00 – 11.00 atau jam 14.00 – 16.00. Masing-masing tempat bisa berbeda, karena sudut matahari dan kemampuan lensa kamera ponsel dalam menangkap cahaya berbeda-beda.

“Trus gimana dong Mbak kalau aku cuma punya waktu malem buat foto-foto?” tanya salah seorang peserta. Kata Mbak Ariana, solusinya bisa dibantu pakai lampu sorot. Versi murahnya bisa pakai lampu belajar (cahayanya yang putih, jangan kuning)  yang menyorot dari kanan dan kiri objek. Biasanya cahaya langsung dari lampu terlalu keras atau terlalu terang, untuk menguranginya bisa ditutup dengan selembar tissue sehingga berfungis sebagai diffuser.

Di sesi ini saya juga sempat bertanya, karena entah bagaimana lensa kamera ponsel yang saya gunakan saat ini jika bertemu objek putih, pasti akan objeknya akan berpendar. Rupanya masalah tersebut harus disiasati dengan blocker.

Angle Foto

Dari sekian banyak metode pengambilan angle foto, Mbak Ariana lebih menitikberatkan pada tiga teknik berikut ini yang paling banyak digunakan untuk foto produk:
  1. BEV (Bird Eye View)
    Angle ini juga dikenal dengan nama Flat Lay.  Posisi lensa tegak di atas objek. Angle ini yang memang lagi naik daun belakangan ini. Kata Mbak Ariana angle ini paling sering digunakan agar foto kita ‘bercerita’.
  2. Eye Level
    Yakni posisi lensa tegak lurus di depan objek. Angle ini digunakan untuk mengambil foto yang membutuhkan tampak depan dan posisinya tegak berdiri, atau tegantung. Misalnya foto botol.
  3. 45º derajat
    Yakni posisi lensa dan objek membentuk sudut sekitar 45 derajat. Angle ini digunakan untuk menampilkan struktur dimensi objek, misalnya untuk foto burger, sehingga lapisan maupun bagian atasnya ter-ekspose.
Styling
Bagian penting untuk mendapatkan foto cetar adalah styling. Kemampuan Styling ini berhubungan dengan jam terbang. intinya harus sering dilatih. Nanti lama-lama nalurinya terasah dalam meletakan dan memanfaatkan properti. Yang terpenting pastikan properti yang digunakan ‘nyambung’ dan tidak mendominasi objek fotonya.
Editing
Karena kemampuan lensa kamera ponsel lebih terbatas di banding dengan kamera DSLR, bukan hal yang haram kok main editing foto untuk mengatur tone foto. Pada umumnya lensa kamera ponsel, hasil foto yang dihasilkan tone warnanya sedikit lebih gelap dibanding aslinya. Jadi boleh diedit dikit, tapi ingat jangan berlebihan.Mbak Ariana selama ini mengandalkan Snapsheed Apps buat mendadani foto-fotonya. Saya yang awal mulanya kadung jatuh cinta sama Pixlr, tapi setelah lihat di sesi Praktek, widih saya mulai naksir sama aplikasi itu. Ya, masing-masing aplikasi punya kelebihan dan kekurangannya. Mungkin di lain postingan akan saya bahas tersendiri deh tentang dua aplikasi ini.
Mau ngintip hasil foto saya di acara tersebut?
iuef wordpress
Ini fotonya penuh perjuangan soalnya ponsel saya kumat demam, gak bisa buka kamera lama-lama, tapi puas sama hasilnya. Cuma diedit dikit pakai Pixlr, photo editor kesayangan kala itu.
iuef wordpress (1)
Masih suka mati gaya styling ala Flat Lay, masih ada space kosong yang nanggung. Di foto ini pertama kali ngedit foto pakai Snapseed. Fitur ‘Selective’-nya memang juaraa banget. Perhatiin deh space antara kain yang awalnya gelap kena bayangan.

By the way, selama acara saya cukup fokus mengikuti acaranya, dan atas nama menghemat baterai, saya justru nggak banyak foto-foto. Begitu juga pas latihan foto, nggak banyak ambil foto hehe secara antriannya panjaaaang.

DSC_0118
kehebohan saat Mbak Ariana praktekin langsung di ponselnya yang layarnya imut banget buat ditonton rame-rame, jadi saya milih moto suasananya ajah -.-‘ 

Seru banget pokoknya. Minimalnya kebingungan saya soal reflektor, bloker, dan diffuser terjawab, karena kalau cuman baca aja nggak kebayang eksekusinya. So happy, memutuskan untuk datang, apalagi saya berhasil bawa pulang doorprize alas foto kayu. Yeaay! Ini alas foto ‘serius’ pertama saya, setelah sebelumnya cuma ngandelin meja, lantai, kerudung, bahkan selimut.

6 pemikiran pada “Sabtu Seru Belajar Foto Produk Pakai Ponsel

  1. Aku pengen ikutan pelatihan fotografi menggunakan ponsel.
    Udah penasaran banget. Tapi belum ada kesempatan 😥 Tanggalnya selalu bentrok

Tinggalkan komentar